I. TUJUAN
1. Mengetahui
daya hantar listrik yang dihasilkan dari gas hydrogen hasil reaksi anatara natrium hidroksida dan alumunium foil.
2. Menegetahui
prinsip kerja dari memebran feul cell
II. DASAR TEORI
Fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia yang akan
mengubah hidrogen dan oksigen menjadi air, secara bersamaan menghasilkan energi
listrik dan panas dalam prosesnya. fuel cell merupakan suatu bentuk teknologi
sederhana seperti baterai yang dapat diisi bahan bakar untuk mendapatkan
energinya kembali, dalam hal ini yang menjadi bahan bakar adalah oksigen dan
hidrogen.
Pada fuel cell, bahan gas oksigen
didapat dari udara sedang gas hidrogen dapat diperoleh dari reaksi reformer
dari hidrokarbon. Gas hidrogen mempunyai kesulitan untuk disimpan dan ditransport
karena molekul yang kecil sehingga sulit untuk dicairkan dan mudah terbakar.
Usaha memperoleh hidrogen dengan mudah sedang diusahakan dengan berbagai cara
misalnya memperkecil reaktor reformer dengan bahan baku LPG atau gas methane,
menguraikan metanol yang dibuat dari pabrik besar tetapi dalam bentuk cair
sehingga mudah untuk ditransport. Gas hidrogen dapat juga diperoleh dari
methanol setelah diuraikan menjadi gas CO dan hidrogen, kemudian gas CO
dioksidasi menjadi CO2 dan air.
Ion yang bemigrasi dapat sebagai
hidrogen, oksigen atau hidroksida. Sedang elektrolit dapat berupa membran
polimer, garam karbonat cair, lapisan oksida keramik, larutan alkali dan asam
phospat. Elektroda biasanya terbuat dari logam platina atau nikel.
Reaksi kimia pada fuel cell :
2H2 + O2 à 2H2O
Pada anoda hidrogen di oksidasi menjadi
proton :
2H2à 4H+ + 4 e-
Setiap molekul H2 terpecah menjadi
dua atom H+(proton), sedang setiap atom hidrogen melepaskan
elektronnya. Proton ini akan bergerak menuju katoda melewati membran. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini
adalah polymer electrolyte membrane fuel
cell yang bekerja pada temperatur yang relatif rendah. Elektron yang
terbentuk akan menghasilkan arus listrik kalau dihubungkan dengan penghantar
listrik menuju katoda. Pada katoda oksigen dirubah :
O2 + 4H+ + 4 e-à 2H2O
Molekul oksigen akan bergabung dengan empat
elektron, menjadi ion oksigen yang bermuatan negatif untuk selanjutnya
bergabung lagi dengan proton yang mengalir dari anoda. Setiap ion oksigen akan
melepaskan kedua muatan negatifnya dan bergabung dengan dua proton, sehingga
terjadi oxidasi menjadi air.
III. ALAT DAN BAHAN
a.
Alat
1. Membaran
feul cell
2. Balon
3. Alat sederhana pembentuk gas hydrogen beserta
wadah penampungnya
4. Hydrogen
storage
b.
Bahan
1. 50ml Natrium
hidroksida (NaOH) 3 M
2. 0.11
gram Alumunium foil
IV. CARA KERJA
1. Dimasukan larutan 50ml NaOH 3M kedalam botol alat tersebut,
2. Dipotong kecil-kecil alumunium
foil kemudian ditimbang sebanyak 1,1 gram lalu dimasukkan kedalam botol
tersebut,
3. Ditutup botol alat tersebut dengan balon secara hati-hati dan cepat,
4. Ditunggu gas hydrogen yang dihasilkan hingga balon tersebut dapat
membesar
5. Di lepaskan selang penyambung dan disambungkan kealat hydrogen
storage
6. Dibuka tutup pentil dan dilihat reaksi yang terjadi serta dicatat
tenaga daya hantar listrik yang dihasilkan
V. HASIL PENGAMATAN
1,1 gram alumunium foil + 50 ml NaOH 3M
Daya hantar yang dihasilkan = 0,896 volt
VI.PEMBAHASAN
Pada pembuatan gas hidrogen ini dengan menggunakan limbah
alumunium foil, pembuatan gas hanya dengan melarutkan alumunium foil ke dalam
NaOH yang merupakan katalis penghasil
gas H2, kemudian gas H2 yang dihasilkan harus ditampung,
proses penampungan gas inii sebaiknya dilakukan mengacu pada prinsip ban sepeda
motor/mobil. wadah pereaksi dihubungkan
dengan tutup pentil ban yang ujungnya telah ditempelkan pada balon, sehingga
apabila gas hidrogen telah dihasilkan dari reaksi balon akan mengembang.
Penggunaan pentil ban ini dapat menjaga keadaan gas agar tetap
konstant. Tempat penampungan gas menggunakan balon karena sifat balon yang
elastis yang dapat menegecil dan membesar dan dapat mendorong gas keluar
kembali keluar sehingga tidak perlu bantuan pendorong untuk mengeluarkan gas H2
keluar dari balon tersebut. Jika menggunakan botol plastic yang diremas-remas
maka akanmembuat gas tertampung tetapi gas tidak dapat dikeluarkan secara
maksimal karena gas tidak terdorong dengan baik.
Kemudian gas yang di tampung dikeluarkan dengan prinsip pada
pengempesan ban sepeda, gas hydrogen yang telah tertampung di dalam balon lalu
dikeluarkan dengan menggunakan selang yang telah terhubung ke hydrogen storage
yaitu suatu alat penampang sederhana untuk menghasilkan tegangan listrik dari
gas hydrogen. Gas hydrogen akan keluar secara perlahan – lahan, Gas hidrogen
dibantu dengan oksigen O2 menghasilkan energy sesuai dengan
persamaan reaksi H2 + 1/2 O2 -à H2O dari gas hydrogen yang dihasilkan
akan didapatkan daya hantar listrik sebesar 0,896 Volt, energi listrik yang
dihasilkan dapat dilihat pada pergerakan kincir angin dan lampu yang dapat
menyala pada alat tersebut.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond.
2004 . Kimia Dasar. Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
http://teknikfisika.wordpress.com/ .
Diakses pada tanggal 25 September 2013, pada pukul 11.37.
VIII. LAMPIRAN
Ini video pada saat kami melakukan percobaan :
VIII. LAMPIRAN
Ini video pada saat kami melakukan percobaan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar